Kendala bagi seorang penulis scenario
Kendala bagi seorang penulis scenario yang baru mencoba dan ingin mencoba mulai :
Mengapa sulit untuk menyelesaikan sekenario tersebut sampai usai ???
Mengapa ketika saya mencoba menulis saya tidak tahu harus memulai dengan apa dan berakhir dengan bagai mana ??
Oleh karena itu work shop kali ini dibuat untuk mencoba memberi jawaban atau penyelesaian terhadap kedua kendala yang umum terjadi tersebut.
Sederhananya, kendala diatas adalah akibatdari :
1. kurangnya pemaham akan pengertian skenario itu sendiri
2.. pentingnya bagi kita untuk memahami terlebih dahulu prosedur kerja yang benar dan bertahap didalam penulisan scenario film sebelum memulai menulisnya.
Mari kita jawab bersama :
1. Apa itu skenario ??
Naskah yang di dalamnya terdapat deskripsi visual dan audio yang terrangkai dalam sebuah pengadegan sebagai acuan untuk pra produksi , produksi dan paska produksi bagi tiap – tiap departemen didalam suatu produksi film .
2. Sarana apa saja yang dibutuhkan oleh seorang penulis skenario ??
A. Kertas dan alat tulis
Ini Penting sebagai alat perekam dari pada ide- ide kita yang menabjukan .. terkadang dengan atau tanpa spontanitas kita menemukan sebuah ide yang bagus , dan menemui kesulitan saat itu juga untuk menuliskannya dalam komputer.
Ide perlu direkam kedalam tulisan agar tidak begitu saja terlupakan dan hilang.
Dan juga karena sifat manusia yang memiliki sifat lupa
B. Perangkat keras dan lunak.
Perangkat Keras = Mesin tik atau computer
Perangkat lunak = yang paling sederhana adalah Microsoft word. Untuk tingkat yang professional dapat menggunakan format penulisan scenario film seperti Final Draft, Wind Word ,Sophocles dan lain- lain
C. Meningkatkan Wacana dan Wawasan
Seorang penulis tidak akan dapat menciptakan kaya yang inovatif, kreatif, representative dan eksploitatif apa bila tidak haus akan wawasan dan wacana
Wawasan dan wacana = ilmu
Tidak hanya ilmu pada bidang film itu sendiri. Seorang penulis harus mengerti berbagai disiplin ilmu lainnya seperti : Psikologis, komunikasi soial, antropologi, fisika , sastra dan lain sebaginya.
Namun ilmu yang menjadi pandasi adalah agama. Karena kecerdasan tak bias terlepas dari ketiganya:
Kecerdasan spiritual ( SQ )
Kecerdasan Emosi ( EQ )
Kecerdasan Otak ( IQ )
Bermula dari Kecerdasan spiritual ( SQ )
Kecerdasan Emosi ( EQ ) sebagai pondasi
Lantas terbentuk lah kecerdasan Kecerdasan Otak ( IQ ) yang cemerlang
Banyak cara meningkatkan wacana dan wawasan, beberapa di antaranya :
1. Memperluas akses informasi
a. Menjalin hubungan atau silaturahmi dengan orang- orang yag berpendidikan dan ahli dalam hal- hal tertentu.
b. Memberdayakan internet
c. Menjadi member atau anggota perpustakaan atau pusat kebudayaan atau lembaga kesenian, menjadi member konunitas film atau kine klub dan sebagainya
d. Mengikutu seminar, workshop dan berbagai diskusi tidak hanya film saja, apasaja jika betul- betul membawa manfaat bagi wawasan dan wacana yang baik.
e. Mengadakan diskusi atau studi banding
f. Dan masih banyak lagi
2. Mengasah apresiasi kehidupan
Mengasah apresiasi kehidupan meksudnya adalah tidak hanya menikmati tetapi juga mengamati mempelajari dan merenungkan arti dan nilai dari kehidupan serta memetik hikmah dari segala kejadian yang ada disekitar kita agar ilmu yang kita miliki dapat membawa kita kepada kebijaksanaan dan memacu kreatifias pikiran .
3. Bagai mana memulai skenario dan tahapannya seperti apa ?
A. Pertama adalah mengetahui bentuknya dulu .
Skenario film memiliki 2 bentuk , Yaitu naratif dan non- naratif
Naratif yaitu susunan cerita yang dibuat berdasarkan konvensi ( unsur- unsur ) dramatik tertentu. Ada tokoh Protagonis dan antagonis, serta kedua tokoh pendukungnya, konflik yang terus berkembang, akhir yang menyenangkan, tragis atau memberi pertanyaan lainnya yang belum terjawab.
Contohnya : Rambo, terminator,FTV, AADC, Dan sebagainya
Non Naratif yaitu susun atau diskripsi rangkaian gambar dari awal hingga akhir dengan tidak terpaku pada konvensi dramatik tertentu.
Contohnya : Semua film yang ada di Discovery Channel, Film Eksperimental, Video klip dan sebagainya.
B. Menentukan teori bertutur atau genre yang akan digunakan untuk skenario yang akan dibuat.
Genre adalah kategori yang memuat gaya atau bentuk isi tertentu, memiliki peraturan dan karakterisik tersendiri. Atau dapat di arikan pula cara bertutur kita. Apakah dengan humor atau canda, aksi- aksi yang menegangkan, atau dengan ketakutan- ketakutan atau dengan musik atau dengan konflik psikologis dan msih banyak yang lainnya.
Seperti Action ( Terminator ), Drama ( Titanic ), Horor ( Scary Movie ), Musical ( Petualangan Sherina ) dan lain sebagainya
Setelah kita mengetahu bentuk yang kita inginkan seperti apa dan genrenya bagaimana, baru kita berlanjut ke penulisan . Penulisan dibatasi dalam bentuk cerita naratif.
C. Mulai Menulis dan bertahap
a. Menentukan target penonton dan tujuan dari cerita.
Pikirkan ketika kita membuat cerita, cerita kita tujukan untuk siapa dan agar apa. Ini berguna bagi kita untuk mengetahui cara yang di pakai dalam berkomunikasi dan mengetahui esensi atau menfaat dari cerita yang kita buat.
b Menuliskan ide dalam satu kalimat atau satu paragraf.
Maksud dan tujuan dari cerika yang kita buat kita tulis dalam satu kalimat atau satu paragraph. Ada persoalan atau permasalahan , dan ada pemecahan. Ada akibat dan ada sebab. Ada aksi dan ada reaksi,
c. Merumuskan ide pokok
Ide pokok ini adalah satu kalimat perenungan yang sekiranya dapat di petik dari cerita tersebut. Contohnya : Kekersan di lawan kekerasan tidak menyelesaikan masalah.
d. Merumuskan tema.
Tema ini adalah satu kalimat yang menjelaskan tokohnya siapa dan apa kehendak yang inin di capai dari cerita di film dari awal hingga akhir
Contoh : ( ilm Children of Heaven ) eorang anak laki- laki dari keluarga pas- pasan yang berjuang untuk mengatasi persoalan akibat sepatu adiknya yang hilang.
e. Membuat sinopsis
Sinipsis disini adalah garis besar keseluruhan cerita yang inigin kita suguhkan . di dalamnya menjelaskan :
1. Tokoh protagonis dan antagonis. Tokoh pendukung lain dari protagonis
2. Apa kehndak si tokoh dari awal hingga akhir atau apa yang menjadi pencapai an terakhir dari apa yang di inginkan tokoh
3. Ada ketergangguan atau apa yang membuat tokoh protagionis terganggu kehendaknya
4. Ada Aksi. Maksudnya adalah tokoh melakukan sesuatu atau tindakan setelah merasa terganggu dan ada alasannya mengapa ia bertindak demikian.
5. Ada konflik yang terus berkembang. Maksudnya adalah ketika sitokoh melakukan sesuatu dalam pencapaian kehendaknya , si tokoh menemukan hambatan maka di situlah terjadi konflik.
6. Dan konflik berkemban jika dari awal hingga akhir intensits konflik tersebut semakin berkembang
7. Ada alur ceritanya. Maksudnya adalah plot- plotnya jelas, diawali dengan apa, pertengahannya bagiamana dan berakhir dengan apa
8. Ada penyelesaian. Maksudnya adalah cerita berakhir dengan apa/ jawaban dari kehendak yang ingin di capai tokoh protagonisnya bagaimana, menyenangkankah, menyedikankah atau terjadi pertanyaan baru
f. Unsur dan kerangka dramatik.
Unsur dramatic disini maksudnya adalah beberapa factor yang menjadi resep atau rumus bagaimana memberi nilai dramatic. Dan kerangka dramatic di sini adalah tingkat atau tangga dramatic yang bertahap dari awal cerita hingga akhir. Unsur dramatic terbagi menjadi :
a. Konflik . Yaitu bertemunya kehendak dengan hambatan.
b. Suspens. Yaitu Penonton dibuat ragu akan tercapai atau tidaknya si tokoh dalam mencapai kehendak atau keinginannya.
c. Curiosity. Yaitu Informasi yang tidak ada hubungannya dengan adegan sebelumnya namun akan terjawab demikian. Disini maksudnya adalah untuk membuat penonton menjadi penasaran.
d. Surprise. Yaitu kejutan atau kejadian di dalam adegan yang tiba- tiba mebuat penonton merasa tertipu atau terkeceoh dengan tafsiran atau perkiraan ceritannya
e. Struktur 3 Babak
Struktur 3 babak merupakan struktur yang banyak di gunakan oleh para penulis skenario di seluruh dunia . Struktur ini di pakai agar menghasilkan skenario yang dapat memberikan cerita yang bisa menampung segenap kecendrungan-kecenderungan atau dampak bagi penontonnya. Yang bisa membuat penonton betah hingga film usai. Yang membuat penonton terhanyut dan terbawa kepada persoalan yang ada di dalm filmnya oleh karena ceritanya.
Skenario dengan sturktur 3 babak yang baik mengandung 6 faktor :
- Memperkenalkan tokoh denga jelas
- Segera menghadirkan konflik
- Tokoh di landa krisis
- Cerita mengalir dengan suspense
- Jenjang cerita menuju klimaks dan setelah itu ant klimaks atau tanpa anti klimaks
- Dan di akhiri dengan tuntas
Diagram Struktur 3 Babak
Babak I ( opening )
|
Babak II ( middle )
|
Babak III ( ending )
|
1. Perkenalkan karakter tokoh protagonisnya.
2. Hadapkan pada problem atau krisis
3. Perkenalkan tokoh antagonisnya
4. Bangunlah alternatif yang mengerikan
|
- Intensifkan problem sang tokoh protagonis dengan sejumlah komplikasi
|
- Pecahkan masalah seperti di kehendaki penonton yakni selamat, sukses atau sebaliknya, berkahir tragis
|
f. Mengetahui format bentuk fisik naskah dalam penulisan skenario
Bentuk fisik naskah skenario ada duamacam, yaitu naskah satu kolom dan naskah dua kolom
Naskah satu kolom. Dalam naskah satu kolom penulisan deskripsi unsur audio dan visual tidak di pisahkan . semua dituliskan berurutan tanpa pemisahan kolom. Biasa digunakan dalam film cerita …
Contoh :
3. MS – RUNIATI 3
Runiati pandangannya mencari seseorang di antara hiruk pikuk orang di peron. Ia berhenti dan wajahnya berseri ketika ia mengenali seseorang
RUNIATI
( melambai )
ibu
( memanggil lebih keras )
ibu
CUT TO :
4.. RUNIATI POV ( Point of View ) 4
ketika Bu Marto, seorang wanita cantik, usia tengah baya, percaya diri, mendengar panggilan Runiati dan memandangnya, Bu Marto Melambai dan dengan tergesa- gesa kearah Runiati
CUT TO :
5. 2 S – RUNIATI DAN BU MARTO 5
Kedua wanita itu berangkulan , Runiati menangis
BU MARTO
( Penuh perhatian )
Runi anakku.
( Menepuk - nepuk )
Jangan menangis, ada apa nak ?
Naskah Dua kolom
Dalam naskah dua kolom penulisan deskripsi visual seperti setting, gerakan kamera, instruksi acting, den efek visual di tuliskan di kolom yang terpisah dari kolom audio. Jadi , kolom audio khusus untuk menuliskan unsure- unsure audio termasik narasi, dialog, sound effect, musik dan instruksi acting . biasanya digunakan dalam membuat klip, iklan, animasi pendek .
Contoh :
video
|
Audio
|
23. INT – RUANG PAMERAN- MALAM
MLS. – Suasana Sarasehan
PANNING lukisan- lukisan
ZOOM TO CUT
|
NARASI : Affandi, pelukis yang karya- karyanya di sebut- sebut sebagai suatu coreng moreng itu sebenarnya siapa dia ?
|
Pada prinsipnya, dari segi isi, naskah satu kolom dan dua kolom akan menghasilkan produk yang identik . Namun, dari segi instruksi naskah dua kolom lebih kompak, sedangkan dari segi tata letak tanpak lebih konvensional. Walaupun demikian produksi yang sesungguhnya banyak sutradara lebih menyukai bentuk satu kolom. Alasannya , bagian kiri naskah yang kosong dapat di gunakan sebagai tempat untuk membubuhkan catatan khusus arahan. Misalnya, kapan harus CUT atau Dissolve dari satu kamera ke kamera lain , tanda atau clue gerak kamera atau objek, musik , sound effect, dan berbagai catatan lainnya.
Yang perlu di perhatikan dalam membuat penulisan skenario adalah riset penulisan skenario film dan proses editing informasi . proses ini penting sekali saekalipun dalam lingkup kecil . misalnya kita ingin membuat cerita tentang orang yang merasa tidaknyaman melihat orang lin yang sedang mengupil. Maka akan lebih matang lagi penyajian dalam film kita jika kita meriset permasalahan itu terlebih dahulu. Hal ini berguna sekali bagi kita agar kita mendapatkan informasi yang banyak mengenai persoalan yang kita ingin angkat tersebut. Setelah informasi dari hasil riset telah kita kumpulkan dengan usaha yang maksimal, lantas kita pilah – pilah kembali ( atau bisa disebut pengeditan ). Proses pengeditan informasi ini penting sekali , agar informasi yang kita suguhkan representative, dan hal ini mendukung sekali tercapainya efektifitas penyajian. Jadi informasi yang tidak terlaklu penting dapat kita hilangkan jika tidak mendukung dari pada cerita di dalam sekenario film yang kita ingin tuliskan.
Dalam membuat cerita dapat memadukan bebrapa genre yang ada. Yang jelas kita dapat memerdekakan pikiran kita dalammembuat suatu karya asalkan dengan catatan kita mengerti dan paham akan memformulasikan genre tersebut hingga penyampaian ide dapat di pahami.
Untuk supaya kita segera mendapatkan manfaatnya , ada baiknya segera memulai menulisnya. Siapkan kertas dan lainnya. Karena mulai menulis, mencoba dan terus mencoba adalah awal dari keberhasilan. Karena keberhasilan bermula dari kegagalan dan beranilah untuk gagal ……………..
Mohon maaf atas segala kekurangan
Penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun bagi kepentingan bersama
Thank’s
http://permanas.wordpress.com/2008/02/16/kendala-bagi-seorang-penulis-scenario/