Film vs Digital Menang Siapa?

Film vs Digital Menang Siapa?

SAAT ini, teknologi digital telah memasuki dunia fotografi dengan tujuan mempermudah penggunaannya serta untuk mengoptimalkan hasilnya. Sentuhan teknologi akan selalu dikenakan pada peralatan digital tersebut sehingga akan banyak sekali bahasan yang cenderung bersifat teknis. Selain itu, banyak terminiologi baru yang belum dikenal saat kamera analog digunakan.

Film vs Sensor Digital

Sebelum membahas kamera digital SLR secara detail, ada baiknnya bila bahasan ini dimulai dengan kamera dengan base film 35 mm yang menjadi dasar dari teknologi fotografi sebelum kamera digital merajalela. Ukuran film yang digunakan sejak pertama kali ditemukan adalah 35 mm. Film tersebut digunakan, baik untuk aktifitas fotografi maupun film bergerak (movie). Pada dasarnya, lebar film itu bervareasi antara 13 mm hingga 75 mm, yang sangat tergantung pada perbedaan sistem proyeksi kamera pada saat itu. Variasi perbedaan lebar film terjadi sejak ditemukannya sistem kamera pada abad 19 hingga abad 20. Untuk mempermudah standarisasai film yang sangat variatif yang saat itu tergantung pada sistem kamera, pada tahun 1904 disepakati untuk menggunakan ukuran film 35 mm dengan lebar 36 mm dan tinggi 24 mm standar tersebut dibakukan karena pada pengguna film saat itu dominan menggunakan ukuran tersebut.

Keunggulan dari kamera 35 mm adalah standar lebar film yang telah digunakan puluhan tahun sehingga standar tersebut dapat dikatakan sudah mapan sebelum era digital dimulai. Para fotografer telah begitu familier dengan ukuran film tersebut dan dengan lensa – lensa yang biasa digunakan secara optimal pada ukuran tersebut.

Lain halnya dengan dunia kamera digital yang baru saja lahir, standarisasi lebar sensor sebagai pengganti film masih belum bisa diterapkan. Hal itu dikarenakan banyaknya vendor kamera yang bermain dengan ukuran standar yang berlainan sehingga standarisasi ukuran baku sensor masih belum bisa dilakukan. Standar awal sensor yang pertama dilakukan adalh standar “Four-Thirds”. Standar itu dicetuskan oleh Olympus, Fuji, Dan Kodak, dan digunakan secara disiplin oleh para produsen kamera tersebut.

Spesifikasi standar, seperti standar ukuran sensor, sistem mounting (dudukan) lensa, dan tanpa vignetting (gambar kabur/gelap pada pinggir), telah diikuti oleh ketiga produsen besar tersebut.

Mengapa sensor kamera digital tidak semuanya dapat mencakup ukuran seperti layaknya film 35 mm? Jawaban dari pertanyaan tersebut tentunya telah dipikirkan oleh para pakar pembuat kamera. Beberapa kamera berkelas telah dapat mengadopsi ukuran sensornya sesuai dengan ukuran kamera analog 35 mm.

Tentu saja, ada hal yang dikorbankan untuk membuat kamera itu, yakni harganya yang menjadi sangat tinggi sekali. Bagi fotografer profesional, kamera dengan spesifikasi ‘Full-Frame’ seperti itu sangat diperlukan. Hal itu dikarenakan semakin tingginya resolusi, dimilikinya pixel yang lebih besar, lebih sensitifnya sensor, dan sangat rendahnya noise yang dihasilkan.

Diambil dari buku

Teknik Modern Fotografi Digital, Edi S. Mulyanta, Penerbit Andi